Karawang, 15 Oktober 2025 — Dalam upaya melestarikan seni tradisional dan mencetak generasi penerus kebudayaan bangsa, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang melalui Bidang Kebudayaan, menggelar Ujian Dalang Anak sebagai bagian dari seleksi menuju Festival Dalang Anak Tingkat Nasional 2025.
Kegiatan yang berlangsung secara ketat dan bertahap ini diprakarsai oleh Waya Karmila, S.Pd., M.M., selaku Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Karawang sekaligus Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Karawang
Sebanyak 16 peserta dari berbagai kecamatan di Karawang, dengan rentang usia antara 6 hingga 16 tahun, mengikuti proses seleksi yang berlangsung selama beberapa hari. Mereka menjalani penilaian mendalam oleh tim juri profesional dari unsur dalang senior dan akademisi seni pedalangan.
“Ujian ini kami rancang secara berjenjang agar menghasilkan wakil terbaik dari Karawang yang akan tampil di tingkat nasional. Dari 16 peserta, disaring menjadi 8, kemudian 3 besar, dan akhirnya ditentukan 1 peserta yang paling unggul,” jelas Waya Karmila saat ditemui di sela-sela kegiatan seleksi.
Seleksi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama menyeleksi dari 16 menjadi 8 peserta melalui penilaian dasar kemampuan mendalang. Tahap kedua menyaring menjadi 3 finalis terbaik, dan tahap ketiga menentukan 1 peserta utama yang akan mewakili Karawang ke tingkat nasional.
Festival Dalang Anak Tingkat Nasional dijadwalkan berlangsung pada 2–5 November 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, dan diikuti oleh perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Kami sangat berharap peserta dari Karawang bisa tampil maksimal dan meraih Juara 1 Nasional. Ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tapi juga untuk mengharumkan nama daerah Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat di pentas budaya nasional,” tambah Waya.
Ajang ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Karawang dalam mendukung pelestarian budaya wayang sebagai warisan tak benda yang diakui UNESCO. Melalui pembinaan sejak usia dini, diharapkan muncul regenerasi dalang muda yang tidak hanya piawai secara teknis, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis dalam pedalangan.
Disparbud Karawang juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua, pelatih, dan komunitas seni yang turut mendukung keberlangsungan kegiatan ini.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang pelestarian budaya. Kita semua bertanggung jawab menjaga dan mewariskan seni pedalangan kepada generasi mendatang,” tutup Waya Karmila.
Penulis : Arief rachman
