Karawang, 16 Oktober 2025 – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang sukses melaksanakan kegiatan Deteksi Dini dan Manajemen Konflik yang diikuti oleh 60 peserta dari enam perguruan tinggi yang ada di wilayah Karawang. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Selasa (14/10) hingga Kamis (16/10), bertempat di kawasan wisata alam Kaliwungu, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur.
Peserta terdiri dari 51 mahasiswa dan 9 mahasiswi yang berasal dari Universitas Buana Perjuangan (UBP), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), STAI Horizon, STMIK Rosma, STAI Pamitran, serta Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Karawang.
Meningkatkan Kewaspadaan dan Nasionalisme Generasi Muda
Kegiatan ini bertujuan membekali para mahasiswa sebagai agen perubahan dengan kemampuan deteksi dini terhadap potensi konflik serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan antarumat beragama di tengah dinamika masyarakat.
Selama kegiatan, para peserta menerima berbagai materi strategis dari para narasumber profesional yang berasal dari lintas instansi, di antaranya Markas Besar TNI AD, Badan Intelijen Negara (BIN), Kejaksaan Negeri Karawang, Kodim 0604/Karawang, Polres Karawang, Polsek Telukjambe Timur, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Karawang.
Adapun materi yang diberikan mencakup:
Pendidikan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan
Deteksi dan kewaspadaan dini terhadap potensi konflik
Tata cara pelaporan intelijen dasar
Dasar hukum kebijkan nasional penanganan konflik sosial undang undang no 7 tahun 2012
Penguatan spiritualitas dan nilai-nilai keagamaan
Selain penyampaian materi dalam kelas, para peserta juga mengikuti latihan fisik, baris-berbaris (PBB), serta olahraga pagi yang dibina langsung oleh instruktur dari Kodim 0604/Karawang, guna melatih fisik, kedisiplinan, serta kekompakan tim.
Sinergi Pemerintah, Aparat, dan Akademisi
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Karawang Bapak H. Drs. Mahpudin, MSi dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, serta perguruan tinggi dalam membangun karakter mahasiswa yang tangguh, sadar hukum, dan cinta tanah air.
"Mahasiswa adalah tulang punggung perubahan bangsa. Dengan pembekalan ini, kami berharap para peserta mampu menjadi pionir dalam menjaga keutuhan NKRI, serta menjadi mata dan telinga pemerintah di lingkungan sekitarnya," ujarnya.
Peran Strategis Penegak Hukum dalam Edukasi Mahasiswa
Dalam kesempatan yang sama,perwakilan dari Kejaksaan Negeri Karawang,Jaksa fungsional Bpk.Raden muhammad aditya permana SH, juga memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya pemahaman hukum sejak dini di kalangan mahasiswa.
“Kejaksaan sebagai garda terdepan penegakan hukum memiliki tanggung jawab moral untuk turut mencerdaskan generasi muda dalam hal literasi hukum. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan kesadaran hukum yang kuat agar mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu menjadi pelopor dalam menegakkan nilai-nilai keadilan di masyarakat,” ujar Raden muhammad aditya permana SH
Ia juga menambahkan bahwa partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan yang berorientasi pada deteksi dan pencegahan konflik merupakan bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih tertib, aman, dan berkeadaban.
Penutupan dan Harapan Keberlanjutan
Kegiatan ditutup secara resmi pada Kamis (16/10) dengan prosesi apel kebangsaan serta penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta. Dalam sambutan penutupnya, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Karawang Bapak H. Drs. Mahpudin, MSi menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa sebagai bagian dari penguatan ketahanan nasional berbasis komunitas mahasiswa.
Kegiatan Deteksi Dini dan Manajemen Konflik ini diharapkan menjadi model sinergis edukatif antara pemerintah daerah dan civitas akademika dalam mencegah radikalisme, intoleransi, serta ancaman-ancaman non-militer lainnya di masa depan.
Penulis : Arief rachman
