NGOPDUD 2025: Penguatan Nilai Budaya Lewat Program “Nyeni di Sakola Tahun 2026”

Header Menu


NGOPDUD 2025: Penguatan Nilai Budaya Lewat Program “Nyeni di Sakola Tahun 2026”

14 Nov 2025


Karawang Dorong Generasi Muda Melek Seni dan Identitas Daerah

Karawang — Kamis, 13 November 2025.Pemerintah Kabupaten Karawang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi melaksanakan kegiatan NGOPDUD (Ngobrol Pendidikan Budaya) dengan tema besar Penguatan Nilai Budaya pada Anak Sekolah melalui Program “Nyeni di Sakola Tahun 2026”. Agenda yang digelar di Aula Luar Kampung Budaya Kabupaten Karawang ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai, menghadirkan sejumlah tokoh penting, akademisi, serta pelaku seni budaya Jawa Barat.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam memperkuat karakter dan identitas budaya di tengah arus modernisasi yang kian massif. Melalui program Nyeni di Sakola, seni budaya lokal diharapkan kembali hadir secara aktif di lingkungan sekolah, baik sebagai pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun ruang ekspresi kreatif siswa.

Dukungan Penuh Pemerintah Jawa Barat dan Kabupaten Karawang

Dalam sambutannya, Dr. Lendra Sofyan, S.T., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, menegaskan pentingnya penguatan budaya sejak usia dini. Menurutnya, dunia pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam membangun karakter generasi bangsa.

Sementara itu, Abas Sudrajat, S.Sos., MP, Kepala Dinas Pista dan Kebudayaan, menyampaikan bahwa program Nyeni di Sakola siap dilaksanakan secara bertahap mulai 2026, melibatkan sekolah-sekolah di seluruh Jawa Barat termasuk Karawang sebagai salah satu daerah prioritas.

Pemikiran dan Perspektif Para Narasumber

Diskusi inti diisi oleh para narasumber kompeten, di antaranya:

Dr. Ismet Ruchimat, S.Sen., M.Hum., Dekan ISBI Bandung sekaligus praktisi seni budaya. Ia menyoroti pentingnya revitalisasi pembelajaran seni agar selaras dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi.

Drs. Asep Junaedi, M.Pd, Ketua Komisi IV DPRD Karawang & Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Karawang, menekankan bahwa kebijakan daerah harus berpihak pada ruang tumbuh kembang seni lokal, terutama bagi pelajar.

Waya Karmila, S.Pd., M.M, Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Karawang, menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan sekolah menjadi kunci keberhasilan implementasi program budaya.

Kegiatan juga dipantik oleh dua tokoh pendidikan budaya Jawa Barat, yaitu:

Dra. Febiyani, M.Pd, Kepala Bidang Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
Darno, S.Pd, Pengawas Disdikpora Kabupaten Karawang
Keduanya menggarisbawahi bahwa pendidikan berbasis budaya tidak hanya memperkuat karakter, tetapi juga meningkatkan kemampuan sosial dan kreativitas peserta didik.

Kolaborasi Bersama Seniman Daerah

Rangkaian NGOPDUD 2025 turut dimeriahkan oleh para seniman Karawang, antara lain:

Wa Doris, Agus Saban, Endang Saban, AA Gober, Manyin, dan Iman RC Supriadi.

Keikutsertaan mereka menjadi bukti bahwa pelaku seni lokal berkomitmen mendukung gerakan “Ngigelan Jaman, Ngadegkeun Budaya: Karawang Maju, Jabar Istimewa.” Para seniman menunjukkan performa singkat sekaligus berbagi pengalaman mengenai perjalanan berkesenian di tengah perubahan zaman.

Menatap 2026: Sekolah sebagai Pusat Penguatan Identitas Budaya

Melalui NGOPDUD, pemerintah daerah berharap program Nyeni di Sakola Tahun 2026 dapat menjadi gerakan besar yang menyentuh seluruh lapisan pendidikan. Anak-anak sekolah diharapkan tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai, menghidupkan, dan mengembangkan seni budaya daerahnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bahwa Karawang dan Jawa Barat berkomitmen menjaga warisan budaya sekaligus menyiapkan generasi yang kreatif, berkarakter, dan bangga akan identitas lokalnya.

Penulis : Arief rachman