KARAWANG — Di balik predikat Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat, tersimpan rutinitas sunyi para petani yang setiap hari bekerja tanpa lelah. Pagi hingga sore, hamparan sawah di berbagai kecamatan dipenuhi aktivitas mereka yang memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi.
Di antara hijaunya tanaman padi yang masih muda, tampak para petani menyusuri petakan sawah dengan peralatan semprot di punggung. Pemandangan tersebut menjadi cerminan nyata komitmen petani dalam menjaga tanaman dari ancaman hama, penyakit, maupun perubahan cuaca yang kian tidak menentu.
Aktivitas merawat tanaman bukan sekadar pekerjaan harian, melainkan bentuk tanggung jawab besar demi memastikan produksi beras dari Karawang tetap stabil. Ketelitian, ketekunan, dan kesabaran menjadi modal utama agar hasil panen mencapai target yang diharapkan.
“Kami menghadapi banyak tantangan, dari serangan hama sampai harga pupuk yang sering naik. Tapi menjadi petani adalah pilihan hidup. Kami ingin panen berhasil agar kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi,” ujar Omin, salah satu petani Karawang, saat ditemui pada Selasa (18/11/2025).
Sebagai salah satu daerah penyumbang beras terbesar di Indonesia, peran petani Karawang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketergantungan nasional terhadap produksi beras dari wilayah ini membuat keberlanjutan sektor pertanian menjadi hal yang sangat krusial.
Untuk itu, petani berharap adanya dukungan lebih optimal dari pemerintah. Mulai dari perbaikan jaringan irigasi, penyediaan fasilitas pertanian yang memadai, akses pupuk dengan harga terjangkau, hingga jaminan sosial bagi para petani dinilai mendesak untuk direalisasikan. Upaya tersebut diyakini mampu menjaga produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan para pelaku sektor pangan.
Dengan kerja keras yang terus dilakukan, para petani Karawang berharap musim panen di tahun mendatang dapat berjalan lebih baik, sehingga kontribusi mereka terhadap ketahanan pangan nasional tetap terjaga.
Penulis : Arief rachman
