Karawang, 16 Oktober 2025 – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Karawang saat ini tengah mengintensifkan berbagai program strategis dalam rangka memperkuat struktur koperasi dan mendorong kemandirian pelaku UMKM di wilayahnya. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Karawang,Bapak H.Dindin rachmadhy S,Sos.MM menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang menjalankan sejumlah program prioritas, termasuk pelatihan pengurus koperasi, pendampingan UMKM, serta pemberdayaan koperasi Desa Merah Putih sebagai model percontohan.
Pelatihan Pengurus Koperasi
Di bidang perkoperasian, Dinas saat ini mempersiapkan pelatihan intensif bagi para pengurus koperasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. “Kita sudah mendata sebanyak 309 koperasi aktif, dan akan melibatkan masing-masing dua pengurus dari setiap koperasi. Artinya, ada sekitar 618 peserta yang akan mengikuti pelatihan. Pelatihan ini akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan direncanakan digelar di Karawang,Purwakarta,Subang,” jelas Kepala Dinas.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas manajerial dan tata kelola koperasi agar lebih profesional dan berkelanjutan. Pelatihan juga menjadi bagian dari upaya penguatan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan di tingkat desa dan kecamatan.
Pemberdayaan Koperasi Merah Putih
Secara khusus, Dinas juga sedang mengembangkan pilot project Koperasi Desa Merah Putih di Kecamatan Batujaya. Koperasi ini menjadi percontohan dalam pelaksanaan unit usaha produktif tanpa bergantung pada bantuan hibah atau pinjaman. “Dari total 35 koperasi yang kami rencanakan untuk dikembangkan, saat ini 10 koperasi terlebih dahulu kami pilih sebagai model awal. Mereka kami kolaborasikan dalam satu grup komunikasi terbatas agar lebih fokus dan terukur,” katanya.
Koperasi Merah Putih sendiri mendapatkan dukungan sarana produksi seperti alat masak, kompor, dandang, hingga bahan pendukung lainnya berdasarkan permintaan dan jenis usaha masing-masing. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan diri koperasi untuk bisa beroperasi secara mandiri dan memperluas jaringan kemitraan.
Pengawasan dan Distribusi Bertahap
Mengingat jumlah barang bantuan yang cukup banyak dengan berbagai spesifikasi (terdiri dari 7 hingga 9 item per koperasi), Kepala Dinas menekankan pentingnya distribusi yang dilakukan secara bertahap untuk mencegah penumpukan, kerusakan, dan kehilangan. “Kami tidak memiliki gudang penyimpanan skala besar, sehingga distribusi dilakukan sesuai jadwal dan kebutuhan agar efektif serta efisien dalam pengawasan,” tambahnya.
Dinas juga terus memfasilitasi komunikasi antara koperasi dan mitra usaha, termasuk pelibatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sertifikasi halal produk, serta menjembatani akses koperasi ke perusahaan-perusahaan yang berpotensi menjadi mitra distribusi dan pemasaran.
Program Prioritas: Pengembangan dan Pendampingan UMKM
Sebagai bagian dari program prioritas Bupati Karawang, Dinas Koperasi dan UMKM menjalankan tiga program utama, yakni:
1. Pengembangan Kewirausahaan
2. Pendampingan Kewirausahaan
3. Transformasi Digital UMKM
Program ini berfokus pada upaya mendampingi pelaku UMKM mulai dari tahap awal hingga mampu mandiri dan naik kelas. Dengan pendekatan “satu keluarga satu wirausaha”, Pemerintah Kabupaten Karawang ingin memastikan bahwa setiap rumah tangga memiliki peluang ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Untuk mendukung ini, pada tahun anggaran 2025, telah dialokasikan dana sebesar Rp10 miliar. Anggaran ini digunakan untuk penguatan UMKM termasuk melalui pendampingan intensif. “Kami telah menugaskan satu pendamping di setiap kecamatan yang akan membina minimal 100 UMKM. Totalnya, sekitar 3.000 UMKM akan mendapatkan pendampingan tahun ini,” terang Kepala Dinas.
Langkah ini melanjutkan komitmen sejak 2022 yang telah menunjukkan hasil signifikan. Dengan pendekatan kolaboratif, pemberdayaan menyeluruh, dan dukungan anggaran yang tepat sasaran, Karawang optimis mampu menciptakan ekosistem koperasi dan UMKM yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Penulis : Arief rachman